Sunday, 24 July 2016

Cinta Nabi dengan Barjanzi


Penumbuhan kecintaan pada baginda nabi, didahului dari cerita dan biodata tentang dirinya. Dalam Kita Al barjanzi terangkum semua biodata dan kisah beliau bersama keluarga dan para sahabatnya, walau tetap tidak sesempurna dan sepenuhnya seperti yang terjadi seluruhnya/seutuhnya.
Setiap Ba'da Sholat maghrib, santri diperkenalkan dengan bacaan barjanzi dengan lantunan syi'ir yang tentunya sudah mereka dengarkan dalam acara - acara di masyarakat sekitar.

 

Menuju Masa Depan

Pembukaan lahan untuk asrama santri dan santriwati






Guna untuk memenuhi kebutuhan asrama santri, pihak pesantren bersiap dengan penambahan pondok.
Rencana pembangunan akan berlangsung selama enam bulan untuk  5 unit,  pelebaran jalan, penyenderan dan perehaban tempat thoharoh.

Piwulang Tamyiz, Nahwu dan Shorof


https://www.youtube.com/watch?v=ZRNyLLabfGU&feature=share



Dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas santri didalam  memperlancar  pembacaan Alquran kepada generasi penerus dan lebih memperdalam guna pemaknaannya  kelak, di pesantren diajarkan ilmu nahwu, shorof, dan Jurmiyah sebagai ilmu alatnya.
Pelajaran dilakukan ba'da Sholat Ashar, di ikuti santriwan dan santriwati dan didampingi langsung oleh pengasuh pesantren Kyai Abdul Hamid.

Saturday, 16 July 2016

Makna Logo Pesantren

  1. Lingkaran berwarna hijau bermakna bulatnya bumi yang sejatinya manusia berawal dari tanah dan akan kembali menjadi tanah, yang hijau, alami dan lestari, juga menandakan kesukaan rasulalllah akan wana hijau dan sorban beliau.
  2. Lingkaran dalam  berwarna putih  atau nol besar bermakna kelahiran manusia yang bersih dan suci yang berarti ia masih nol
  3. Kotak segi empat berjumlah sembilan, bermakna empat kholifah dan empat madhab serta empat kitab Allah, dan jumlah sembilan adalah jumlah sembilan wali
  4. Bintang segi lima berjumlah sembilan, bermakana kecerahan hati yang diharapkan mampu mennyinari alam semesta dengan lima rukun iman dan lima sila dalam pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara serta beragama
  5. Huruf Jim bermakna Jamaah, merangkul dan berdiri diatas semua golongan dalam kegiatannya
  6. Lambang masjid bermakna sebagai tempat beribadah, belajar, bermusyawarah dan bernegara
Secara keseluruhan lambang tersebut bermakna iman, islam dan ikhsan yang berasaskan pada lima rukun islam, enam rukun iman, dengan berpedoman dan peneladanan pada empat kholifaturasidin, empat mazhab, mengakui emapt kitab suci dalam satu kesatuan jam'iyah ahli sunah wal jamaah dan negara Republik Indonesia yang hijau, gemah ripah loh jinawi, baldatun toyibatun wa rabun ghofur.
'ama ba'du

Ditirakati lan di riyadhoi :
  1.  Ust. Abdul Hamid
  2. KH. Shodiqin
  3. KH. Damuddin
  4. Ust. Musa Attaufiq
  5. Gus Yoso

Friday, 15 July 2016

MANAQIBAN ATAU SAWELASAN

MANAQIBAN ATAU SAWELASAN

Jum'at, 15 Juli 2016 ( 11 Syawal 1437 H)

Tradisi Sawelasan adalah suatu kegiatan benafaskan keagamaan yang sudah berlangsung puluhan tahun, kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan di tanggal sebelas bulan hijriyah yang di isi dengan pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qadir Jaelani. Para Ulama  dan Kyai di Desa Krasak Kecamatan Jatibarang - Indramayu adalah pencetus ide kegiatan ini. Tujuannya adalah untuk mensyiarkan Islam dan mempererat silaturahim Ulama, Umarah dan Masyarakat / Umat.

Pada acara sawelasan yang digagas kembali oleh para santri ini, adalah salah satu upaya yang dilakukan pihak pengurus pesantren akan peninggalan para pendahulunya sebagai sebuah kegiatan rutin bulanan Pesantren. Sawelasan dihadiri oleh para tokoh ulama dan para sepuh Desa Krasak serta para santri.